Namaku Firga Jeslyn, sering di panggil Firga. Aku siswa di SMU Melati
Jaya. Aku siswa kelas X IPA 1. Aku tinggal di Jakarta. Aku anak kedua
yang dilahirkan oleh mama dan papa. Kakaku sekarang sudah kuliah di
Universitas Indonesia. Dia bernama Figo Mahendra
On a sunny morning.
Tring.. tring.. tring. Terdengar alarm berbunyi. Si cewek feminim ini
terburu-buru pergi ke kamar mandi. Tepat pukul 06.45 Firga pun segera
bersarapan lalu terburu buru berpamitan pergi ke sekolah. “mama, firga
pergi ke sekolah dulu ya. Asalamualaikum ma” kata Firga sambil terburu
buru”. “iya sayang hati hati ya, waalaikumsalam” kata mama sambil
mencium pipi Firga
Di sekolah
Aku sudah di tunggu dengan temanku yang bernama Syasya. Aku dan Syasya
menuju ke kelas. Tanpa dengan sengaja aku melihat sekumpulan mading. Di
sela sela mading itu ada cerpen yang tanpa sengaja aku baca. Kenapa tiba
tiba aku terkagum kagum membaca cerita itu. Sungguh hebat orang yang
menulis dan menciptakan cerpen di mading itu. Lalu aku menuju kelas, dan
aku mengikuti pelajaran fisika. Sungguh sulit mempelajari pelajaran
fisika, apalagi gurunya galak, bikin aku bad mood aja. 15 menit kemudian
guru fisika datang ke kelas. “selamat pagi murid murid” kata ibu guru.
“salamat pagi bu” kata anak anak dengan kompak. “sya, aku ingin
berkenalan sama penulis cerpen di mading itu. Bantu aku dong sya. Plis
yah” kataku dengan memohon kepada Syasya. “oke ga, santai aja” kata
Syasya dengan berbisik bisik”.
“firga jesyln, kerjakan soal di papan tulis” kata ibu guru sambil
memasang muka marah. Hatiku berdegup kencang ketika di suruh mengerjakan
soal di di papan tulis itu. “iya bu” kataku. Aku mengerjakan soal di
papan tulis itu. 5 menit aku mengerjakan soal itu, entah benar atau
tidak jawabanya aku pasrah kepada Tuhan. “firga, kamu boleh kembali ke
tempat duduk kamu, jawaban kamu benar” kata ibu guru sambil tersenyum
senyum. Hatiku senang sekali. “prok.. prok.. prok” suara tepuk tangan
meriah teman teman.
Teng.. tengg. tengg tanda jam pulang
“kak fauzan.. kakak yang sering bikin cerpen di mading itu kan?” kata
syasya. “iya” kata fauzan. “aku punya temen kak, dia pengen kenalan sama
kakak. Sebentar ya kak” kata syasya. “iya” kata fauzan. “Kak permisi ya
aku mau pulang duluan” kata syasya. Aku gemeteran ketika akan
berkenalan dengan kak Fauzan. “firga” kataku sambil menjulurkan tangan.
“fauzan. Kelas sepuluh apa firga? kata kak Fauzan. “sepuluh ipa 1, ya
udah aku pulang duluan ya kak” kataku. Tidak lama kemudian aku dijemput
papaku.
“pagi, siang, malam selalu memainkan handphone dan selalu handphone
bunyi melulu, ada apa sih? kata papa. “biasa pa, lagi jatuh hati
mungkin” kata mama. Mama orangnya usil memang tapi menyenangkan. “ih
mama apaan sih enggak kok, mau jatuh cinta sama siapa coba?” kataku
sambil ngotot. “ya sesama jenis lah masa sama kucing” kata mama.
“sudahlah mending kita tidur aja hari udah malam besok kan firga masuk
lebih pagi” kata papa. Benar juga sih kata papa, aku tak henti hentinnya
memegang handphone, sampai sampai handphone ku lemot gara gara bbm’an
terus terusan sama kak Fauzan. Ya udah deh mending aku tidur aja. Good
night world
“pagi pagi yang biasanya nggak bersemangat ke sekolah sekarang lebih
giat dan bersemangat pergi ke sekolah, tumben bener kamu ga” kata
kakakku. Aku tidak merespon perkataan kakakku yang super duper nyebelin
itu karena aku terburu buru sarapan. Emang sih aku bersemangat ke
sekolah, karena hari ini jam pelajaran kosong (jamkos). Tepat pukul
06.00 kak Fauzan sudah menungguku di depan pintu gerbang rumahku.
Sekarang aku berangkat ke sekolah bareng kak Fauzan. Oh senangnya
hatiku.
Pukul 06.10 aku dan kak Fauzan telah tiba di sekolah. Handphone ku
berbunyi, ternyata ada sms dari sahabat lamaku. Kukira sms nya penting
ternyata tidak. “sahabat sih sahabat tapi nggak usah njailin orang gitu
deh” kataku pelan pelan sambil menendang batu yang ada di depanku.
“kenapa ga?” Tanya kak Fauzan. “ada sms dari sahabat kak, aku kira sms
nya apaan eh ternyata hanya kata kata doang” kataku. “ya udah abaikan
aja kan masih ada aku, kakak mau kok jadi sahabat kamu” kata kak Fauzan.
“beneran kak? Terimakasih ya kak” kataku. Hatiku berbunga bunga sekali
ketika menjadi sahabat kak Fauzan.
Di mall
“kak aku mau dong boneka yang itu” kataku. Kak Fauzan berusaha mengambil
boneka itu dari pancingan permainanya. “hore dapat bonekanya” kataku
sambil bergembira. “ini bonekanya buat kamu ga” kata kak fauzan.
“beneran kak? Terimakasih ya kak” kataku sambil bergembira. Setelah
bermain main di zona permainan, aku dan kak Fauzan pergi ke warung
bakso. Aku di traktir makan bakso di sana. Sungguh bagai permata hati
kak Fauzan. Aku bercanda dan tertawa ketika akan menyantap sebuah bakso.
Senangnya bisa punya sahabat seperti kak Fauzan. Awalnya sih aku tidak
menyangka bisa seperti ini. Tepat pkul 07.30 malam, aku pulang ke rumah.
Seperti biasa, aku di antar pulang oleh kak Fauzan. Fauzan itu kalau
kataku seperti angin, ia selalu datang tiba tiba tanpa sepengetahuanku.
Sesampainya di rumah aku telah disambut oleh kakakku dan pacar
kakakku di depan teras rumah. Aku berbincang bincang tentang cowok
dengan pacarnya kakakku. “kenapa sih kok yang mulai duluan yang cowok?
Kenapa sih kok nggak yang cewek aja? Kenapa sih kak?” tanyaku kepada kak
Gracia, yaitu pacar kakakku kak Figo. “pertanyaan nya banyak banget
dik. Kalau yang mulai cewek dulu pasti nggak bisa lah dik, pasti
ceweknya gengsi. Hehe” jawab kak Gracia. “oh gitu” aku menjawab dengan
singkat. Malam itu aku tidak sempat tidur karena aku sedang asyik bbm’an
dengan kak Fauzan. Namanya juga orang jatuh cinta, pasti memegang
handphone terus.
Di sekolah
Aku berbincang bincang dengan kak Fauzan di depan kelas X IPA 5. “kenapa
sih kak kok selalu buat cerita galau?” tanyaku kepada kak Fauzan. “ya
nggak apa apa sih ga” jawab kak Fauzan. “kalau cerita tentang pasangan?”
tanyaku. Kak Fauzan malah tersenyum senyum kepadaku ketika aku
menanyakan sebuah pertanyaan itu. Jarum jam menunjukan pukul 11.00.
Semua murid berhamburan untuk meninggalkan kelas. Di tempat parkir aku
bertemu dengan kak Fauzan. “kak Fauzan” kataku. “eh iya ga” jawab kak
Fauzan. “maaf ya kak aku nggak bisa pulang bareng sama kakak, soalnya
aku mau pergi ke rumah neneku” kataku. “iya ga, gak apa apa kok. Aku
boleh ngomong sesuatu gak sama kamu?” kata kak Fauzan. “iya boleh dong
kak, emang mau ngomong apaan sih?” kataku. “ga, aku suka sama kamu. Kamu
mau gak jadi pacar aku? kata kak Fauzan. Oh Tuhan jantungku berdegup
kencang, aku senang banget ketika kak Fauzan mengucapkan isi hatinya
padaku. “aku nggak mau” kataku. Setelah aku mengucapkan kata kata itu
kak Fauzan terihat melamun dan termenung. “nggak mau nolak” kataku
sambil tersenyum. “ya udah kak, eh fa. Aku pulang dulu ya, aku udah di
jemput sama papa aku” kataku.
Aku membuka jejaring sosial yang aku sukai, yaitu Facebook. Ketika
membuka facebook aku melihat kak Fauzan di permintaan pertemanan. Kukira
apa ternyata di meminta permintaan berpacaran. “oh ada yang jadian,
pajak jadianya ya jangan lupa. Kok gak bilang bilang sih sama aku?” kata
kak Figo. “apaan sih kak, iya nanti aku kasih seratus perak” kataku.
Setelah lama menjadi sahabat kak Fauzan, sekarang aku menjadi kekasih
sahabat kak Fauzan. Emang bener ya kata pepatah “sahabat bisa menjadi
cinta”. Aku merasa nyaman dan senang dengan kak Fauzan. Hari hariku
terasa lebih indah dengan kak Fauzan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar